Juanda pukul 07.00 WIB
Menunggu Merpati menerbangkan aku ke Mataram. Iseng aku SMS Pak Udin, sekedar menanyakan kabarnya saja. Eh, dia menjawab baik baik-saja dan ingin bertemu. Aku katakan saat ini sedang menunggu pesawat menuju Mataram. Lantas kami berjanji untuk ketemuan di Mataram.
Perkenalanku dengan Pak Udin ini singkat saja, tidak lebih dari lima menit ketika saat itu aku berjalan menuju ke pesawat Lion Air dari bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru Riau tahun 2010 lalu. Itupun karena aku hampir menabraknya karena terdorong penumpang dari belakang. Perkenalan yang singkat. Setelah itu kami menuju seat masing-masing. Aku mendapatkan seat depan dia belakang. Ketika sampai di Jakarta, kami harus transit, dia transit menuju Mataram dan aku ke Surabaya. Saat itulah dia meminta nomer teleponku dan dia memberikan kartu namanya. Namun perkenalan yang singkat itu sungguh membuatku teringat. Sekali waktu kami say hallo saja lewat sms. Sembari bertanya kapan bisa ketemu?
Begitulah akhirnya sesampainya di Mataram, dia sms akan menemuiku selepas maghrib di hotel Puri Seasson. Perjalanku yang cuma dua hari di mataram, tidak cukup bagi kami untuk bercerita banyak. Kami hanya mengobrol di lobby hotel bersama kawan-kawannya. Namun, kami saling berharap pertemuan ini bisa dilanjutkan di waktu akan datang, toh dia hampir setiap Sabtu-Minggu ke Surabaya untuk menyelesaikan Doktoralnya. Aku baru tahu dia ambil S-3 di Surabaya saat ngobrol di Lobby itu. Jadinya kami berharap bisa ketemu di Surabaya lagi. Dan aku berjanji akan membantunya untuk mencarikan buku yang dibutuhkan untuk menyelsaikan S-3 nya.