Kamis, Juni 11, 2009

Malangnya KIM di Malang

KIM atau singkatan dari Kelompok Informasi Masyarakat pada tanggal 20 Mei - 3 Juni lalu melakukan kumpul akbar se Jawa Timur di GOR Ken Arok Kedung kandang Malang.

GOR yang tampaknya luas itu, begitu sempit karena dijejali manusia dan peserta KIM se Jawa Timur yang tumplek blek mengikuti pameran. Aneka rupa, aneka jenis, aneka benda, aneka produk, aneka makanan semua dipamerkan. Namanya saja ajang pesta pamer untuk rakyat, maka tentu saja pengunjungnya juga ramai apalagi kalau malam hari persis pasar malam.

Lokasi stand yang disediakan panitia, yang pada awalnya disebutkan indoor, tiba-tiba saja menjadi out door. Ternyata yang menurut panitia in door itu selama masih berada di GOR-nya. Lha ini, memang di GOR, tapi di emperannya, di terasnya GOR, bukan di dalam GOR-nya, yang di dalam GOR khusus bagi provider, dan pameran IT. Alamak! jadinya walaupun ngedumel terpaksa bagaimana lagi, dengan hati dongkol terpaksa menggelar stand yang telah disediakan panitia.


Surabaya juga menjadi salah satu peserta yang ikut berhiruk pikuk di sana. Dengan mengajak KIM Tambos dengan produknya sepatu dan KIM Ocean (Dahlia) dengan handycraftnya, menggelar pameran pada ukuran stand 3x9 m2. Namanya saja orang Surabaya, selalu bergaya dan pingin tampil beda... makanya standnya juga yang paling lebar dan besar, walaupun cuma di emperan, tapi Surabaya berusaha mendesain stand dengan gaya, dengan ornamen bambu hitam.

Pada pameran itu sepatu dan sandal KIM Tambos laris manis, dengan harga yang dibrandol antara Rp 10.000 - Rp 20.000,- tak pelak, hanya dua hari saja sandal sandal itu sudah ludes des des... KIM Ocean juga setali tiga uang. Karena barangnya unik dan semua dari daur ulang, mereka juga mendapatkan pesanan 500 celengan pasir dan mengajar pembuatan handycraft di beberapa SD di Kota Malang. Yang paling heboh, ketika Dinas Kominfo Prop Jawa Timur sekaligus panitia penyelenggara membutuhkan souvenir, maka beberapa handycraft dari Stand Surabaya di borong mereka.

Pekan KIM ini dibuka oleh Menteri Kominfo dengan didampingi Gubernur Jawa Timur dan Walikota Malang. Pada awal acara dibuka pertunjukan rakyat dari beberap daerah diantaranya dari papua. Dan pada Pekan KIM inilah, teman-teman dari Jimerto melakukan eksperimen dengan menjadi reporter layaknya reporter di televisi. Dengan percaya diri Tiwi dan Mul melakukan reportase lapangan, yang hasilnya bisa dilihat di www.display.surabaya.go.id

Sayang, panitia tidak mengantisipasi keadaan cuaca. Lokasi stand yang setengah outdoor, tidak bisa menahan derasnya hujan dan kencangnya angin. Akibatnya bisa diduga, beberapa stand basah dan akibatnya barang-barang mereka terpaksa diungsikan dan ditutupi seadanya dengan kain, kayu, plastik dsb. Yang semuanya itu masih belum bisa menyelamatkan produk mereka. Alhasil, panitia pun diprotes para peserta...

Tentu saja panitia menjawab kejadian tersebut di luar perkiraan. menurutnya, cuaca yang tidak bersahabat bukan tanggung jawab mereka.
Ya sudahlah, bagaimana lagi, yang penting dagangan KIM Surabaya laris manis.