Selasa, Februari 03, 2009

Reuni Kacang Godhok

Judul itu bukan sarkasme, tapi betul-betul makan kacang godhok yang rasanya dahsayat mak nyusss... Kacang godhok ini menjadi santapan primadona bagi kami-kami ini yang sedang reuni, yang usianya sudah separuh perjalanan. Saya katakan separuh perjalanan, karena usia kami yang sama-sama satu atap di SMPN 5 Surabaya, yang masuknya dulu tahun 1977, sudah mendekati 45 tahun. Kalau diambil usia rata-rata penduduk Indonesia yang 70 tahun, maka usia kita tinggal seperempat jalan malahan, itupun kalau kita sampai di usia 70 tahun.

Tapi ya itulah namanya reuni, yang siang itu diadakan di rumah Gunawan (anak kelas IIIB). Semua terasa muda, melupakan sejenak usia yang sebetulnya sudah beranjak. Ini adalah reuni yang ke empat. Yang pertama dulu di rumah Oka, lalu di rumah Emi, dan ketiga di rumah Budi. Dan reuni yang ke lima yang insyaallah pada bulan Mei di rumaha Djoko Hendro Kusgiarto, Jl Airlangga . Saat itu Iawan tanya kapan di rumahku? sepertinya ini adalah pertanyaan Iwan sing paling sering. Sebetulnya aku seneng bisa kedatangan temem-teman, tapi barangkali belum rejeki, selalu ada yang lebih dulu menawarkan tempat.

Siang itu pertemuan ini memang sangat luar biasa, terutama bagi aku sendiri. Luar biasa karena, yang datang lumayan banyak. Bisa jadi karena banyak teman-teman alumni yang kerja di petro, dan pertemuan diadakan di rumah Gunawan di Gresik, yang juga kerja di Petro. Luar biasa, karena sebagian teman-teman yang di Petro juga alumni SMAN 8. Jadilah siang itu waktu seakan mundur kebalakang, mundur 20 tahun lalu...

Namanya saja reuni, maka banyak usul, mau dikemanakan reuni ini. Bahkan ada yang usul pake visi misi... persis kayak mau caleg pake vivi misi. Lha wong reuni aja kok pake bahas visi misi, yang penting kan bisa ketemu, bisa nostalgia, kalau ada teman yang perlu bantuan syukur ada yang bisa membantu. Kalau pake visi misi, ribet... hidup udah ribet kok ditambahi keribetan.

Ada juga yang menolak kalau pake urunan 10.000... yang dimasukkan ke kaleng. Lha iyalah, ternyata reuni ini bener-bener penuh dinamika, ternyata usia tidak menyurutkan pola pikir yang saya pikir sudah tergerus oleh waktu. Akhirnya. disepakati saja, mau ngisi boleh nggak ya nggak masalah. Toh tidak ada pengumuman, siapa yang ngisi dan siapa yang tidak ngisi. Akhirnya, setelah sang kaleng berjalan mondar-mandir, maka terkumpullah uang sebanyak 435.000,- Sebagai pengganti kacang godhok yang luar biasa mak nyusss tadi, kami hanya bisa mengganti 110.000 untuk Gunawan. Sisanya masuk ke kas 325.000,-. Jadi uang yang terkumpul sudah 575.000,-.

Siapa yang merasa alumni SMPN5? Silahkan bergabung di sini. Kirimkan data anda ke email so_puri@yahoo.com