Selasa, Maret 23, 2010

NGajAr LaGie


Selasa sore adalah jadwalku ngajar mulai pukul 18.15 sampai 19.45. Dari kantor aku langsung menuju ke kampus di kawasan Nginden Intan. Sebenarnya aku capek, pinginnya langsung bisa pulang, nonton film yang diputar indovision dan tidur.... tapi Timut selalu menyemangati aku. Katanya aku harus komitmen dengan apa yang sudah aku jalani. Aku harus tetap ngajar apapun kondisi yang aku alami, pegal, capek, apalagi malas...

Entahlah, aku rasanya sudah mulai jenuh dengan ritme ini... nanti ketika si Aris, iparku s-2 lulus, aku akan serahkan mata kuliahku padanya biar dia aja yang ngajar... aku wis kesel, belum lagi dengan bimbingan dan ujian skripsi mahasiswa.

Pagi tadi si Abu sudah SMS lagi, kalimatnya buat aku tertawa sendiri. Ehmm dia ternyata masih saja membayangkan diriku seperti 20 tahun. Aku katakan, aku wis ekspayet, pahit, racun, sudah kadaluwarsa... dia bilang sekarang engkau coba bayangkan aku. Aku katakan, kalo aku rabun jauh tidak bisa bayangkan dirinya... kalo toh dipaksa membayangkan maka yang muncul adalah wajah yang sudah tidak berbentuk, rambut kriwul kriwul dan bertaring.... ah marah rupanya dia.

si Abu adalah bagian dari perjalanan hidupku yang tidak aku raih, karena yang mengenggam hatiku dengan amat kuat ternyata cuma Timut... Barangkali juga hanya Timut yang mengerti aku