Senin, Oktober 27, 2008

Kumpul-Kumpul 3A

Sahabat adalah dia yang menghampiri
ketika seluruh dunia menjauh,
karena persahabatan seperti tangan dengan mata,
saat tangan terluka, mata menangis,
saat mata menangis, tangan menghapusnya...

Tulisan di atas, adalah cuplikan dari sms yang dikirim teman-teman ketika memperingati hari persahabatan. Sengaja saya tampilkan di atas, karena menurut saya cukup bermakna dalam acara kumpul-kumpul reuni teman-teman SMP5 yang lulus tahun 1979/1980. Kemarin, hari minggu 26 Oktober 2008, adalah reuni yang pertama kali khusus kelas 3A, setelah beberapa kali kami ketemu di reuni beberapa kelas pagi-siang. Reuni pagi hari kemarin di rumah Bintang, di Ikan Mungsing. Walaupun cuma dihadiri 6 orang (Mukari, Munakim, Puri, Emi, Yetti dan Yoni) tak urung pertemuan itu merupakan langkah awal dari ikatan persahabatan yang telah lama terurai. Sahabat Iwan, Neni, dan Budi tak bisa datang. Iwan sibuk dengan urusan pemasaran flexy-nya, Neni ada acara pindahan keluarga di Kediri, sedangkan Budi ada acara keluarga juga.
Mukari yang saat ini juga sibuk dengan bisnis hasil perhutanan juga aktif di Partai Demokrat tampil beda...beda banget dengan tongkrongan waktu SMP dulu. Bayangin, dulu rambut kribo, gondrong, kalo di kantin sembunyi-sembunyi ngrokok, sekolah bawa buku tulis satu, digulung, dislempitkan di saku belakang...
Dan ternyata persahabatan tak pernah lapuk digerus waktu. Mukari dan Munakim, seperti mimi lan mintuno... disitu ada Mukari disebelahnya pasti ada juga Munakim... cuma Munakim lebih diem... ada apa sahabat?
Emi, saat ini lagi berbahagia, anak pertamanya baru saja diwisuda... Selamat ya... ternyata dunia ini penuh kejutan, suami Emi, orang Pemkot juga... he he he...
Yetty, aduh... aku ga bisa cerita deh maafin Yet ya... yang jelas sohib kita masih cantik kayak dulu. Dan si Bintang, masih punya anak satu umur 3 tahun... katanya telat kawin! Masih tetap hitam, dan kerja di Banjar di Batu Bara... makanya kemarin itu, kumpulnya di rumah Bintang karena hari Rabu dia balik ke Banjar.
Terkahir Yoni, dia muncul ketika lontong cap gomek-nya udah pada habis dibungkusin... tapi utnunglah, Ny. Bintang udah mengantisipasi dengan menyediakan satu piring penuh buat Yoni, Tongkrongannya masih tetap kayak dulu, gelang akar bahar, kalung dan cincin menjadi ciri khas dia.

Sebelum pulang, Mukari menggagas akan melacak keberadaan teman-teman seperti Nurhayati (budi selalu tanya.. dimanakah si dia? ehmm ternyata ada mimpi yang mengganjal nih Bud...), Siti Romlah, Warsini, Eni, Lindria, Evi, Yoyok, Amin, Edi, Erawati, Hariyadi, dan sohib lainnya yang aku sudah lupa...
Ok khusus Bintang dan keluarga, makasih buanyaak atas hidangan lontong cap go meh-nya uenak tenan, mak nyuuuusss nyeeesss lhooo... apalagi bisa dibawa pulang..
Insyaallah pada akhir Desember pertemuan disepakati di rumahku, di Perum Dos ITS...

Jumat, Oktober 24, 2008

Hujan telah turun...


Setelah didera kemarau yang kian menyengat, semalam Surabaya diguyur hujan yang lumayan deras. Malam hari yang biasanya sangat gerah, semalam terasa sejuk... Bau tanah yang basah oleh hujan membawa sensasi tersendiri. 

Kemarau yang cukup panas dan menyengat kulit memang cukup membuat risau. Sunblock saja rasanya tidak cukup untuk melindungi wajah agar tidak terbakar... diperluan masker, topi dan payung jika tidak ingin wajah gosong. Saking panasnya, BMG pun memperkirakan udara Surabaya  bisa mencapai 42 derajat celcius. Tenggorokanpun terasa kering, dan haus terus menerus. Semakin sering minum air dingin semakin kering tenggorokkan.

Untunglah, semalam hujan turun... kini siap-siap menyambut banjir... Lalu apakah kita akan disuguhi lagi tentang berita  banjir, lonsor,  dan air bah... ?(ah mudah-mudahan jangan lagi).. Setelah berita tentang  kekeringan, dan kesulitan air di beberapa daerah?...

Malam ini langit tampak mendung, jika hujan turun dengarkan bunyinya,dengarkan tetesannya yang menyentuh genting, daun, pohon... dan juga atap yang terbuat dari seng.... 

Jika hujan turun di pagi hari, rasakan hembusan anginnya,basah dan dingin... jika di depan rumahmu ada pohon flamboyan, yang saat ini sedang musimnya berbunga, tataplah kelopaknya yang jingga, dan beberapa bunganya berserakan di jalan, basah... pemandangan yang hanya bisa dilihat ketika flamboyan sedang berbunga... Dan itu bisa dilihat di sepanjang jalan di ITS di pintu masuk dari arah Utara, sepanjang jalan penuh dengan flamboyan berjejer, tanpa daun hanya bunganya yang jingga menyala...

Kamis, Oktober 23, 2008

Cahaya Cinta Timut


23 Oktober 2008 : (17 tahun atau Timut menghitung sejak 5 Oktober 1985?)

Saat...

kudengar lagi suranya

hanya bahagia memenuhi isi dada

karna, kita bisa bicara

Ketika...
kau genggam erat tanganku
melangkah dalam diam dan ragu
aku hanya bisa tergugu

Bicaralah,
aku hanya bisa menjaga sisi hati
agar kita bisa semakin dekat berdiri
dalam bisu, tanpa ada kata
mengiringi

Ah, bicaralah
agar yang terpendam sejak lama
bisa mengikat hati kita
Dalam CINTA

tak ada yang salah dalam cinta
pun tak ada cinta yang salah
selalu seperti itu

CINTA bukan sebuah pilihan
seperti memilih baju yang hendak kita gunakan
cinta bukan pula perhiasan
yang ketika ada yang baru
selalu saja yang lama terlihat usang

cinta ya cinta
seperti halnya Timut
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikan abu

aku ingin mencintaimu dengan sederhana
seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan
kepada hujan yang menjadikan tiada...

I Love U Timut... forever

 


 

 

ES PUTER


by. Timut : 23 Oktober 2008

Dia tidur disebelahmu, tapi bukan hakmu.

Berikan mereka kasih sayangmu, tapi jangan sodorkan Bentuk pikiranmu,

Sebab mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah untuk raganya,

Tapi tidak untuk jiwanya,

Sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,

yang tiada dapat boleh kau kunjungi sekalipun dalam impian.

Engkau bisa mengetiknya sampai meleng

Tetapi engkau tidak akan berdaya untuk mempenaruhi jiwa, hati dan perasaannya

Biarkan jiwanya mengembara

Ikhlas pasrah sumeleh

Urip kuwi mung saderma nlakoni

Gusti Allah ora sare

Engkau pasti bisa

Karena selama ini kau bisa

Biasakan dirimu akan perasaan, tingkah dan igauannya

Dia pasti akan kembali

Seperti yan dulu lagi

Tidak ada rahasia di antara kita

Semoga

Insya Allah

Amin

Rabu, Oktober 22, 2008

Ketika Anaku Malu

Anakku sudah besar,
padahal baru kulepas dari gendongan,

masih terasa jemari tangannya menggenggam tanganku,
ketika berlatih berjalan...

Hari-hari penuh keajaiban,
melihatnya tumbuh, berjalan dan berlari,
bicara, berhitung, dan bernyanyi...
Kini dia sudah besar, tumbuh menjadi remaja .. Subhalallah!

Tapi rasa kekuatiran dalam dada tak pernah hilang,
seperti rasa cemas ketika dia sakit,
seperti rasa gelisah ketika jarum infus ada di lengan, dan kakinya,
dan saat dia mulai bersepeda, rasa kuatir untuk jatuh selalu menghantui,
rasa cemas ketika dia tak kunjung datang,
aku berdiri di ujung jalan menuggunya dengan harap harap cemas,
dan rasa itu berbuah kelegaan, 
ketika dia muncul dan teriak mama...

Kini, dia tiba-tiba malu,
aku tak boleh sering-sering menelponnya dan menanyakan ada dimana kau anakku?

Dia malu, 

Katanya, aku tidak percaya padanya
katanya, aku terlalu berlebihan,
katanya , aku tidak seperti ibu-ibu lainnya,
katanya, dia malu pada temannya...

Ah nak, tahukah engkau..
kecemasan ibumu yang tidak pernah kau rasakan? karena kau tidak pernah jadi seorang ibu...

Kecemasan ibumu adalah kecemasan yang takut kehilangan dirimu,
kekhawatiran jika kau ada apa-apa, dan ibu tidak ada di sampingmu,
kegelisahan seorang ibu yang mengandung dan melahirkanmu,

Anakku, 
rasa cemas akan tetap ada selama jantung ibu masih berdegup,
Jahgan kau paksa untuk menghilangkannya,
jangan kau katakan kau malu dengan rasa cenas ibu,,,

Anakku,
karena rasa cemas itulah, ibu puasa untukmu,
karena rasa khawatir itulah, ibu selalu berdoa untuk keselamatanmu,
tapi semua yang dilakukan ibu karena ibu menyayangimu, lebih dari hidup ibu..

Anakku, walaupun kau malu

ibu tetap menyayangimu,

ibu tetap puasa dan tak berhenti berdoa untukmu...


Naik Tangga Melatih Nafas

Menyusul kejadian anjloknya lift Pemkot pada bulan maret 2008, maka lift yang biasa mengangkut ratusan karyawan sampai ke lantai 6 macet total. Praktis sudah 8 bulan terhitung bulan Maret sampai Oktober, karyawan Pemkot naik tangga untuk mencapai kantor masing-masing. Lantai 5 adalah letak kantor yang paling tinggi. Memang ada lantai 6, tapi di sana untuk aktifitas berbagai kegiatan, karena merupakan sebuah hall atau ruangan. Ruangan ini bernama Sawunggaling, suatu tempat yang lumayan luas untuk melakukan aktifitas kegiatan bersama di lingkungan Pemkot Surabaya. Terkadang beberapa kegiatan atau pertemuan dengan masyarakat juga dilakukan di lantai 6 ini. Ada juga ruang ATCS yang biasanya untuk aktifitas kegiatan yang bisa menampung sekitar 40 orang.

Beberapa kegiatan yang biasanya dilaksanakan di Lantai 6, terpaksa dialihkan ke tempat lain. Bukan apa-apa, tapi jika kegiatan itu melibatkan masyarakat, dan mereka tidak terbiasa memanjat sampai ke lantai 6, dan mengalami kram kaki, sesak nafas dan pegal-pegal, malah menjadikan masalah tersendiri.

Memang butuh stamina yang kuat untuk bisa mencapai lantai 6. Walaupun bisa mengisitirahatkan nafas sejenak di setiap lantai, tapi tak urung bagi yang tidak terbiasa, apalagi usia yang sudah merambat di atas 40, akan mengalami kelelahan. Mempertimbangkan hal di atas, maka saat ini lantai 6 praktis jarang digunakan, terutama di Sawunggaling yang bisa menampung sekitar 400 orang lebih.

Di lantai 5, selain ada Bapetikom, Bagian Pemerintahan, Pos Pengaduan LH, ada juga ruang Staf Khusus Walikota. Setiap hari penghuni lantai 5 harus menaiki 8 tangga dan 12 trap setiap tangganya. Jika kita hitung, maka setiap hari mereka naik dan turun tangga (dihitung tanpa ada kegiatan rapat di tempat lain) sebanyak 192 trap atau undakan.

Setiap bulannya trap-trap itu dilalui sebanyak 192 x 20 hari kerja (tidak dihitung jika lembur pada hari libur) total setiap bulan mereka memanjat sebanyak 3.840 trap.

Jika dihitung sejak bulan Maret mereka memanjat, maka selama 8 bulan ini mereka telah memanjat : 8 tangga x 12 trap x 20 hari kerja x 8 bulan x 2 (Naik dan Turun) = 30.720 trap! Luar Biasa…!

Pada minggu pertama memanjat, kaki memang mengalami rasa pegal, nafas memburu, jantung terasa berpacu dengan cepat, keringat meleleh, walaupun sudah diantisipasi dengan transit dulu di beberapa lantai. Biasanya tempat faforit untuk transit di lantai 4, karena ada ruang duduknya, paling tidak bisa meluruskan kaki dan mengatur nafas sejenak.

Pada minggu ketiga, nafas sudah sedikit terkontrol, kaki sudah agak terbiasa, walaupun transit masih diperlukan. Jika dulu transit untuk mengatur nafas, tapi sekarang transit untuk menunggu teman yang masih di bawah.

Pada bulan ketiga, untuk mengurangi rasa pegal, dicoba menaiki tangga ala pasukan Paskibra yang menaiki tangga perlahan-lahan dan pada setiap trap ujung sepatu menempel di bibir trap tangga. Ternyata cara ini cukup lumayan bisa meringankan betis dan juga bisa mengatur nafas. Tapi tampaknya kok gaya, masak memanjat ala Paskibra sampai lantai 5!

Kini setelah delapan bulan, dan sudah sekitar 30.720 trap yang dinaiki, kaki sudah beradaptasi tidak begitu pegal, betis semakin besar dan keras, sehingga bisa buat mentung maling… Nafas sudah terkontrol, degup jantung semakin berirama. Dan yang paling menakjubkan, badan terasa enteng. Bagi yang tidak terbiasa olah raga, memanjat tangga ini merupakan olah raga terbaik.

Menurut para ahli kebugaran, menaiki anak tangga dapat melatih otot-otot seluruh tubuh, akan meningkatkan kepadatan tulang, kekuatan otot, fungsi koordinasi, keseimbangan dan meningkatkan stamina dan kesehatan fisik secara keseluruhan. Disamping itu dapat mengencangkan otot paha, pantat serta betis. Tetapi jika memiliki gangguan pada lutut, naik turun tangga memang harus dikonsulkan lebih lanjut ke dokter.

Kalau dilihat dari sisi lingkungan, memakai lift untuk satu lantai saja akan menghabiskan kira-kira 350 watt. padahal di Pemokot ada 6 lantai, berarti menghemat 6 x 350 watt= 2.100 watt. Jadi sudah jelas bahwa menggunakan tangga akan bisa menghemat energi sangat banyak.

Padahal kalau kita mau lihat dari sisi lainnya, banyak yang dari kita tidak mengetahui bahwa:

  • Aktivitas fisik walaupun hanya sedikit pun akan membantu kesehatan kita
  • Kalau kita memakai tangga maka aktivitas ini akan menambah jumlah latihan fisik yang kita perlukan untuk 30 menit sehari
  • Memakai tangga memerlukan energi lebih banyak dari jalan biasa yaitu 200 watt, sehingga akan membakar 2 kali lipat kalori
  • Orang yang sering memakai tangga memiliki kaki yang lebih kuat
  • `Memakai tangga bisa lebih cepat daripada menunggu dan memakai lift

Banyak perusahaan dan universitas di Amerika Utara berkampanye “Take The Stairs” seperti Harvard University dan University of California at Berkeley, lalu perusahaan seperti Pitney Bowes dan Blue Cross Blue Shield. Dr. Manley dari Blue Cross mengatakan bahwa aktivitas fisik selama 10 menit sebanyak 3 kali sehari sangat baik untuk kesehatan, dan juga menghemat energi.

Alhamdulillah, ternyata kejadian lift macet ini, telah memaksakan kita untuk olah raga naik turun tangga, dan badan terasa lebih segar. Untung Pemkot hanya memiliki lantai 6, coba kalau punya lantai sampai 20? Nggak bisa bayangin, demi olah raga masak naik turun tangga segitu banyaknya?

Senin, Oktober 20, 2008

Cahaya Biru




malam itu, setelah ambil air wudhu, ada semburat warna biru berpendar pendar di langit-langit rumah. Tertegun sejenak...barangkali cahaya lampu, pikirku..tapi aku ragu, karena
lampu disekitarnya tampak putih, tapi ini cahaya biru seperti warna biru di mouse komputerku.

sekeitar dua menit setelah aku memalingkan muka, dan ketika ku lihat lagi, cahaya itu sudah pergi. Jarum jam menunjukkan jam 12 malam persis! Apa arti cahaya biru yang berpendar-pendar itu?

Semalam aku ingin mengintip lagi, barangkali cahaya itu akan muncul... tapi aku tertidur, entah dia datang atau tidak.

Yang jelas, cahaya itu muncul setelah aku menyelesaikan tulisan Aku Ingin Pulang di Blog ini. Apakah cahaya itu milik Ibu Bapak...?

Sri Puri Surjandari

Panas Nian


Tak seperti biasanya udara Surabaya luar biasa panasnya, bahkan menurut perkiraan BMG mencapai sekitar 42 derajat. Tidak ada hujan sama sekali. Betul-betul kemarau yang sangat panjang. Jika malam hari, pendingin ruangan saja tidak cukup, rasanya perlu buka jendela lebar-lebar... tapi ketika jendela dibuka, nyamuk dengan ganasnya menhisap darah disekujur tubuh. Selain gatal, juga terasa panas... belum lagi keringat yang mengguyur punggung, besoknya pasti muncul ruam-ruam merah... dan bedak gatal perlu stok banyak untuk mengglontor rasa gatal...

Selain panas, udara juga kering.... tenggorokan masih terasa kering, biarpun diguyur air dingin.

Yang lebih mengkhawatirkan, panasnya udara, juga diiringi rasa panas dihati. Akibatnya, ada saja persepsi yang keliru, pikirian yang negatif, apriori... dan tentu saja, darah tinggi ikut naik. Solusi yang terbaik adalah ambil air wudhu sebanyak-banyaknya... guyur kepala dengan air.

Reuni, jejak langkah 28 tahun

SMS yang dikirim sohib lama memberitakan akan ada reuni teman-teman SMPN 5 yang lulus tahun 1979. Kumpulnya di rumah Budi, di Griyo Mapan, Tropodo Minggu, 19 Oktober 2008 pukul 10.00. Ah, senangnya bisa bertemu teman lama. Ini adalah reuni yang ke tiga yang diadakan teman-teman door to door. Asyiknya bisa lihat wajah-wajah yang dulu kulun, kampungan, bau tengik...s ekarang setelah perjalanan 28 tahun pasti sudah banyak berubah. Tambah ndut (kayak aku... he he, tapi tetep cakep sih ehmmmm....), rambut bertambah warna, tidak lagi hitam, tapi ada yang putih blek, selang seling putih hitam kayak zebra berjemur, ada yang plonthos karena gak mau ada warna putih mending digundhuli saja....

Karena dikasih mandat sama tuan rumah untuk mem-publish, maka teman-teman aku SMS-i juga sedikit aku marahi, kalo ga datang.... jadilah pertemuan siang itu ruame poll...
Ini adalah ajang menyambung tali yang sempat terputus, untuk dijalin lagi lebih erat, agar silaturahim tidak terputus, persaudaraan tetap terjaga... karena ini, kontrbusi pertemuan pun, serelanya dengan mengganti beaya konsumsi 5000 rupiah, ditambah uang kas suka rela minim 5000 juga. Alhamdulillah, uang yang terkumpul 330.000 dari 16 orang. Ini adalah langkah awal yang baik. Setelah dipotong 80.000 untuk tuan rumah sebagai pengganti konsumsi, tinggal 250 ribu untuk uang Kas.
Ada Mukari, Munakim (dua sohib) yang tak terpisahkan, dan baru pertama kali datang... ada Neni yang juga baru pertama kali ikut, Bintang yang semakin hitam cocok deh kerja di pertambangan Batu Bara, datangnya telat lagi... ternyata kebiasaan ga berubah blass...
Akhirnya siang itu disepakati, pertemuan bulan januari nanti di rumah Iwan di Gresik. Ojo lali Gun, Legen sing seger, es siwalan, bandeng bakar tanpa tulang, pudhak... he he he...

O ya, ini aku tampilkan tulisan dari sahabat maya namanya Hendra Messa, yang cocok kita renungkan, salam hangat!

Doa Setengah Jalan

Sungguh sebuah kebahagiaan 
Saat bisa berkumpul lagi dengan teman2 lama, 
jaman sekolah dulu,
Bertukar cerita lama,
 Membuat diri ini pun serasa jadi muda kembali.

Saat bertemu muka, 
ada perubahan fisik yang jadi kekhawatiran banyak orang 
Rambut putih yang menyelinap malu2 , 
kulit yg mulai tak kencang lagi,

Walau tak kita sukai, 
perubahan fisik itu semua adalah pertanda alam,
betapa kita sedang berada 
di pertengahan jalan kehidupan.
Setengah jalan telah dilalui 
sejak bunda melahirkan kita ke dunia ini,
Dan setengah jalan masih membentang
 sampai ke ujung nafas terakhir 
(bilamana tak kehabisan nafas di tengah perjalanan )

Semoga kita menjadi orang yg bersyukur 
atas nikmat kehidupan selama ini,
Dan diberi kekuatan menempuh sisa perjalanan hidup ini

Bila kehidupan rata2 manusia 70- 80 tahun, 
Maka saat kita berusia, menjelang 45 tahun
Sebenarnya kita sedang berada di pertengahan jalan kehidupan

Beberapa orang rekan telah mendahului kita,
 kembali ke haribaan Tuhan,
Meninggalkan dunia yg fana ini
Mengingat kematian, sungguh suatu karunia,
Kita masih diberi kesempatan hidup 
sampai usia pertengahan ini,
Namun tak banyak orang yg menyadarinya.
Karena itu gunakanlah sisa masa hidup ini sebaik mungkin

Berpuluh tahun telah berlalu,
Banyak cerita telah berlalu pula,
Cerita suka dan duka silih berganti, 

Persahabatan di antara kita,tak selalu lurus mulus bagai jalan tol,
Ada pertengkaran, permusuhan, iri, dengki, dendam dan
setumpuk penyakit hati lain 
Yang hinggap di dada ini.

( kalau sakit hati, karena cintanya ditolak,
silakan selesaikan sendiri secara adat)

Semoga puluhan tahun berlalu,
Kita bisa mengubur semua cerita sendu 
jauhkanlah kejelekan2 dalam persahabatan diantara kita
hilangkanlah ; rasa iri, dengki, dendamdan luka lama diantara kita

semoga persahabatan kita, 
menjadi persahabatan yang tulus dan penuh kebaikan
Karena hari esok mentari masih terbentang.
Syukurlah kita punya teman2 yg baik,

Mendung tak selamanya kelabu,
Sinar mentari bisa pula diraih.
Seorang teman lain yang dulu nakalnya, 
minta ampun, jauh dari mesjid 
tapi sang ibu tak lupa mendoakan kebaikan baginya,
setelah waktu berlalu, ia jadi insyaf dan menjadi orang yg baik,
jadi orang yg taat beribadah dan berakhlak mulia

Penuh warna warni dan lika liku cerita teman2 kita
semoga pertemanan kita ini menjadi pertemanan 
yg penuh kebaikan 
pertemanan di usia pertengahan hidup,meunuju usia di atas 45 tahun

kita sama2 sedang menjelang setengah sisa perjalanan hidup ini ,
semoga kita diberi kekuatan menghadapi berbagai tantangan hidup ini
ya Tuhan,
maafkanlah kesalahan kami selama ini 
jadikanlah kami orang2 yg bersyukur,
limpahkanlah pula kebaikan 
pada sisa umur kehidupan kami 
di setengah perjalanan akhir hidup ini

Amin










Sabtu, Oktober 18, 2008

AKu Ingin Pulang


Aku ingin pulang ke rumah ibu bapak,

mencium ibu,

merasakan dekapannya,menghapus rasa lelah yang mendera,

Aku ingin sampai ke rumah ibu bapak,

merebahkan kepala di sana,

di pangkuan bapak,


Ketika mereka bertanya,"Ada apa..?"

aku hanya menjawab dengan air mata...


"Nduk, kau punya hati putih" kata ibu

sambil mengelus kepalaku,

tangisku menjadi-jadi,

sarung bapak basah air mataku,

"Cah Ayu, Gusti Allah Ora Sare" bisik bapak..


"Bapak ibu, aku tak tahu, apakah aku bisa bertahan...? kataku lirih

"Aku ingin di sini bersama ibu bapak"

"Aku ingin tidur diantara ibu bapak"


"Nduk", ibu menghapus air mataku,

air sungai masih mengalir. Di sana kau pernah "melihat"

bapak menjemput ibu, dan ketika ibu bertanya padamu :
"Mau ikut Nduk?".

Kau berkata, ibu dulu, nanti aku menyusul...


Dan kau melihat, ibu bersama bapak, naik rakit menembus malam, dan menghilang...


Air mataku meleleh,

mengapa aku "melihat" bapak menjemput ibu?

Bukankah ibu yang pergi dulu?


Ingatkah kau Nduk, selama ini ibu selalu hadir di mimpi-mimpimu?

Ingatkah kau yang menangis paling keras, ketika ibu "pergi"?

Tapi sudah saatnya ibu pergi, dan Bapak menjemput ibu lewat mimpi dan pikiranmu, agar kau tahu dan siap Bapak juga akan pergi...


Bapak tersenyum."Cah Ayu.." Bapak menciumku, Bapak sebenarnya tidak tega meninggalkan kowe, itulah sebabnya saat itu, teman adikmu Yoyok "melihat" bapak selalu di dekatmu.

Tapi ini sudah saatnya, dan kau harus tabah dan kuat..


Bapak ibu tahu, kau lemah dan rapuh, tapi kau memiliki kekuatan untuk tabah, walaupun hatimu perih, jiwamu berontak..

Bapak ibu bangga kau tetap bertahan.


"Cah Ayu, menangislah jika kau ingin menangis, Tuhan tidak melarang kau menjerit dan menangis"

Menangislah di tahajjudmu,

menjeritlah di doamu,

memohonlah di sujudmu,

pasrah dan tabah di puasamu,

itu adalah kunci untukmu..."


Aku ingin di bersama ibu Bapak, kataku lirih.


Nduk, sabarlah...

jika kau di sini siapa yang menghibur dan menjaga ian, ridho?

cucu-cucuku itu kebanggaan akung dan utinya, juga permatamu..


Jika kau di sini Cah AYu, tak ada lagi yang menyiapkan sahur

di kala ramadhan untuk orang orang di masjid Masyitoh,


Jika kau di sini, siapa yang menenangkan mak pik, mbah jamu, dan orang-orang itu..?

Ibu membelai rambutku...


"Cah AYu, sedih dan laramu hanya keirikil kecil, tetaplah menjadi anak bapak berhati putih, tetap menjadi anak bapak yang mengerti orang lain... tabah dan kuatkan hatimu.."


Bapak ibu... tangisku meledak, dan membasahi sarung Bapak, kurasakan tangan Bapak membelai rambutku dan ibu mencium pipiku...


(aku terbangun dari mimpi, bantalku basah oleh air mata..)

" Ya ALLAH, berikanlah tempat yang terindah dan termulya untuk kedua orang tuaku ini,

jagalah mereka seperti kau menjaga umat-MU yang KAU sayangi... serta pertemukan mereka dengan adikku Puspa, berikanlah tempat yang terindah untuk mereka, ibu bapak dan Puspa... Amin"

Sri Puri Surjandari

Aku Ingin


Aku Ingin punya rumah sendiri,
di bawah bukit penuh pohon cemara duri,
di sekelilingnya ada air sungai gemericik dan batu-batu kali,
sementara embun dan kabut melintas di pagi hari..

Aku ingin punya rumah sendiri,
kutata suka-suka,
ku cat warna hijau seledri,
kaca lebar,
pintu lebar,
gorden putih tipis dengan aroma melati,
keramik silang, hijau granit...

Aku ingin punya rumah sendiri,
mungil, asri,
halaman luas penuh bunga warna warni
falmboyan, bougenfil, cemara, pinus berjajar...

Aku ingin punya rumah sendiri,
tapi Timut, tidak pernah mengijinkan ...
Sedangkan di sini, di rumah ini
aku hanya singgah belaka,
kupakai tidur dan mandi saja... dan mengetik Jika Timut menginginkan

Aku ingin punya rumah sendiri,
biar kucicil dari gaji kecilku sendiri
Tapi Timut Tak mengijinkan,
Timut Tak Mengijinkan, tak mengijinkan.... tak mengijinkan...

Maukah kau memberiku rumah mungil impian itu?
yang ketika aku masuk di dalamnya
terasa dingin dan damai?
Maukah kau memberiku rumah mungil impian itu ?
dimana hanya ada orang-orang yang mencintaiku?
dan tak ada lagi yang mencaci di belakangku...

Sri Puri Surjandari

MUNAJAD DOA


Sungguh Tuhan Maha Kuasa,
karena dia tidak menciptakan sayap buat manusia,
kata cerita, sayap hanya untuk malaikat saja,
setanpun tidak punya,

Sungguh Tuhan Maha Mengetahui,
jika aku punya sayap di lengan kanan dan kiri,
aku kan terbang menjelajah bumi,
mengubur pedih perih di hati...

aku tidak punya sayap,
maka aku tak dapat pergi ke mana-mana dengan suka
aku hanya dapat menangis di tahajjudku,
aku hanya dapat memohon di doaku,
aku hanya dapat bermunajad di puasaku....

Sri Puri Surjandari

Gusti Allah Ora Sare

Seperti tahun-tahunl lalu, kantor mengadakan acara Halal Bi Halal. Kali ini di Banana Leaf. Tapi rasanya tidak ada yang membuat greget di hati... Barangkali ini karena hati sudah mulai meranggas, sehingga tidak peka.... Sang penceramah pun mencoba mencairkan suasana, setelah sebelumnya ada edaran SMS bahwa yang membaca Al-Quran kurang bagus... Aduh, siapa sih yang tega-teganya berkomentar... coba kalo aku yang baca, selain tajwid ga pas, suara juga ga merdu, juga ga berani baca di depan podium... duh pasti SMS yang beredar akan gencar caci maki....
Untung Sang Penceramah, mengademkan hati yang mulai menghitam ini.... kata dia, Tuhan ga akan marah, jika umat-Nya "salah" membaca, sebab manusia butuh proses belajar... toh salah menurut manusia bukan berarti juga salah di mata Tuhan. Sang Penceramah juga secara berkelakar, memberi contoh, bahwa orang yang rajin sholat wajahnya akan tampak bersih, bukan bathuknya menghitam karena dipukul palu.... Jadi, dahi orang-orang yang tampak hitam yang katanya tanda sering sholat ternyata di "tutuki" palu....? Ah, Gusti Allah Ora Sare...

Sri Puri Surjandari


Senin, Oktober 13, 2008

SETIA


Setia tak perlu diucap,

tak perlu juga dibuktikan,

hanya perlu keyakinan hati...

Tapi keyakinan hati manakah yang akan bertahan, jika penantian tak juga mawujud...

lalu setia tak lagi ada, karena waktu lebih berkuasa untuk berbicara...

Dan ketika waktu merayu untuk tak setia,

akankah setia tetap terpegang, sedang usia sudah tak lagi bisa ditahan..?

sri puri surjandari

OPO to sing dicari...?


Seperti biasanya pulang menjelang isak dari kantor... , sampai di rumah belum bisa rebahan.. karena harus buka file lagi buat kegiatan besok... tengah malam, baru ingat kudu nyiapkan materi buat ngajar... sementara janji dengan dokter di rumah sakit Onkologi tertunda lagi, padahal nyeri di payudara kadang muncul...

Tadi sore perawat di Onkologi telepon mengingatkan jadwal yang sudah aku buat.. Tapi aku batalkan, dengan alasan ada tugas mendadak yang tidak bisa ditunda... ah kayak orang penting saja, kayak orang sibuk saja, sampai ngabaikan kesehatan... Tapi alasan yang sesungguhnya adalah, mending ongkos ke dokter dipake sedikit bersenang-senang... nikmati hidup, toh nyeri di dada ini ga akan hilang hanya dengan biopsi, operasi ataupun kemo...mending duitnya aku bagi buat yang lain... ya toh? lah iyalah...

Opo to sing dicari? tanya karibku... kesehatan lebih penting daripada kerjaan... nasehatnya. Kau kerja kan untuk prestise atasanmu.. sungutnya, kalo sakit? apa bos-mu peduli...? Gumamnya panjang lebar... "E... lha yalah, ga aku ceritakan kalo aku kudu berobat...Gitu aja kok repot"..kataku santai..

Ah Karib... seandainya kau tahu...

Sri Puri Surjandari



Rinduku


Aku ingin datang, pulang ke rumah ibuku

berbagi cerita...

aku juga ingin menjumpai Bapak,

mencium tangannya...

degup ibu,

nafas Bapak,

adalah doa yang tak pernah putus

Rinduku pada mereka

adalah rindu tak bertepi

karena aku hanya menjumpai dalam mimpi...


Sri Puri Surjandari