
Aku Ingin punya rumah sendiri,
di bawah bukit penuh pohon cemara duri,
di sekelilingnya ada air sungai gemericik dan batu-batu kali,
sementara embun dan kabut melintas di pagi hari..
Aku ingin punya rumah sendiri,
kutata suka-suka,
ku cat warna hijau seledri,
kaca lebar,
pintu lebar,
gorden putih tipis dengan aroma melati,
keramik silang, hijau granit...
Aku ingin punya rumah sendiri,
mungil, asri,
halaman luas penuh bunga warna warni
falmboyan, bougenfil, cemara, pinus berjajar...
Aku ingin punya rumah sendiri,
tapi Timut, tidak pernah mengijinkan ...
Sedangkan di sini, di rumah ini
aku hanya singgah belaka,
kupakai tidur dan mandi saja... dan mengetik Jika Timut menginginkan
Aku ingin punya rumah sendiri,
biar kucicil dari gaji kecilku sendiri
Tapi Timut Tak mengijinkan,
Timut Tak Mengijinkan, tak mengijinkan.... tak mengijinkan...
Maukah kau memberiku rumah mungil impian itu?
yang ketika aku masuk di dalamnya
terasa dingin dan damai?
Maukah kau memberiku rumah mungil impian itu ?
dimana hanya ada orang-orang yang mencintaiku?
dan tak ada lagi yang mencaci di belakangku...
Sri Puri Surjandari