
Daun Muda. Siapa yang tidak tahu daun muda? Jangan berasusmi daun muda adalah Brondong atau Perempuan muda... Daun muda disini ya benar-benar daun...
Jika hari libur tiba, dan kebetulan pas tidak ada lembur di kantor, maka mulailah ritual yang menurut anakku "NGGILANI"... pagi-pagi anakku dengan bersungut-sungut sudah mencari daun-daun muda... dia mulai metiki pucuk daun kates, luntas, jambu air, kedondong, juga daun asem yang masih bewarna hijau pupus... "Ma... rumputnya juga ta..!" teriaknya. "HUsss, memang mamamu ini kambing?" .... "Lha wong mama makannya daun-daun begini, terus kambingnya dikasih apa?"...
Setelah membuat sambal terasi, mencuci semua daun sampe bersih, maka akupun siap di meja makan. Tak lupa lalapan itu ditambah dengan potoongan kunir mentah. Semua serba mentah...fresh in the garden pokok-e...
Jika hari libur tiba, dan kebetulan pas tidak ada lembur di kantor, maka mulailah ritual yang menurut anakku "NGGILANI"... pagi-pagi anakku dengan bersungut-sungut sudah mencari daun-daun muda... dia mulai metiki pucuk daun kates, luntas, jambu air, kedondong, juga daun asem yang masih bewarna hijau pupus... "Ma... rumputnya juga ta..!" teriaknya. "HUsss, memang mamamu ini kambing?" .... "Lha wong mama makannya daun-daun begini, terus kambingnya dikasih apa?"...
Setelah membuat sambal terasi, mencuci semua daun sampe bersih, maka akupun siap di meja makan. Tak lupa lalapan itu ditambah dengan potoongan kunir mentah. Semua serba mentah...fresh in the garden pokok-e...
"Hiiii... mama nggilani"... seru anakku. "Ini enak, coba aja, menyehatkan lagi" kataku
"Ga mau..." anakku heran lihat aku makan dengan lahap semua daun itu plus sambal dan lalapan kunir.
Aku sendiri heran, kenapa daun-daun itu menggugah selera makanku... ini barangkali kesalahan gen dari orang tua. Dulu sewaktu kecil, kami setiap hari selalu sarapan dengan lalapan. mulai dari yang umum dipakai lalap seperti kemangi, luntas sampai yang tidak biasa dipakai lalap seperti jahe, kunir . Bahkan daun kates dan pare yang menurut orang pahit, maka aku sudah biasa makan mentah... lebih segar kriuk, kriuk.....
"Ga mau..." anakku heran lihat aku makan dengan lahap semua daun itu plus sambal dan lalapan kunir.
Aku sendiri heran, kenapa daun-daun itu menggugah selera makanku... ini barangkali kesalahan gen dari orang tua. Dulu sewaktu kecil, kami setiap hari selalu sarapan dengan lalapan. mulai dari yang umum dipakai lalap seperti kemangi, luntas sampai yang tidak biasa dipakai lalap seperti jahe, kunir . Bahkan daun kates dan pare yang menurut orang pahit, maka aku sudah biasa makan mentah... lebih segar kriuk, kriuk.....
Dikantor kadang sungkan juga ketika bawa bekal, tapi penuh lalapan daun kates dan kunir.... Karena itu kalau bawa bekal, lalapan itu pasti saya tinggal di rumah, cuma kunir saja yang saya bawa setelah dipotong tipis tipis.
Untungnya halaman rumah cukup luas untuk ditanami jenis pohon yang daunnya bisa aku makan... dan lagi tetangga ga ada yang melihara kambing. Kalau ada kambing, masak aku royokan sama kambing....
Temanku bilang, tuh ada juga daun yang bisa kamu makan... Daun kuping, daun pintu, daun jendela....
Untungnya halaman rumah cukup luas untuk ditanami jenis pohon yang daunnya bisa aku makan... dan lagi tetangga ga ada yang melihara kambing. Kalau ada kambing, masak aku royokan sama kambing....
Temanku bilang, tuh ada juga daun yang bisa kamu makan... Daun kuping, daun pintu, daun jendela....