
Jika di kantor kejenuhan sudah mulai mendera, maka keisenganpun muncul... apa saja bisa saya pake untuk iseng... iseng mengganggu teman, atau jika ga ada yang bisa diganggu, ya brwosing di internet, beeksperimen dengan angka...
Teman saya bilang, "Buat apa iseng bereksperimen, buang waktu saja, toh Bos nggak akan peduli..." saya jawab, "ya biarlah nggak peduli, daripada ngrumpi..." Maka mulailah saya iseng-iseng menghitung tingkat kepadatan penduduk Surabaya 10 tahun lagi, lengkap dengan tingkat kesejahteraan kehidupannya, usianya, dan usia produktifnya. Saya juga iseng menghitung tingkat kematian bayi. Semua saya hitung dengan rumus Kependudukan yang saya peroleh dari browsing internet. Hasilnya, setelah dibaca salah seorang teman pers, dia tertarik dan ingin mempublikasikan. Tentu saja saya nggak mau, karena ini cuma hitungan yang perlu dibuktikan kebenarannya. Tapi teman saya ini bilang, kalau yang saya buat sangat bisa dipublikasikan, karena dihitung pake rumus yang sudah ditetapkan. Karena dia maksa, yo wis saya serahkan hitungan saya itu, tapi dengan catatan kalau dipublikasikan tidak perlu menyebut nama saya sebagai narasumber. Jadilah besoknya berita dia terbit, lengkap dengan asumsi yang saya tulis, tapi dia menepati janjinya, nama saya tidak tersebutkan sama sekali....
Keisengan saya berikutnya adalah, pas ada mahasiswa magang di kantor. Saya pernah jadi mahasiswa yang magang, dan merasakan benar, kebanyakan mahasiswa magang banyak dianggurkan... maka iseng-iseng saya minta dia membuat Analisa Berita, membandingkan berita di surat kabar X dan Y tentang pemberitaan Pemkot Surabaya, tentu saja dengan berita yang topiknya sama.
Saya bilang padanya, coba kita ukur dengan standar jurnalistik dan pakai analisa isi atau framing, bagaimana kedua surat kabar itu ketika memberitakan tentang Pemkot. Apa benar mereka tidak memberikan opini pada beritanya... hasilnya ehmmm.... ternyata media X bisa diasumsikan memberikan opini yang negatif terhadap Pemkot, media Y netral. Besoknya, kita coba membedah Analisa Berita lagi dengan topik lain, tapi surat kabarnya ditambah surat kabar X, Y, dan Z..... Sebetulnya dengan analisa berita ini, kita bisa tahu arah opini masyarakat dan opini surat kabar tentang kebijakan Pemkot... tapi saya belum berani menyodorkan analisa berita ini ke bos, kuatir tidak dibaca dan nggarai gelo... wong asalnya iseng kok mau pamer...
Keisengan yang saya lakukan tidak berhenti, dan sasarannya mahasiswa. Siapa lagi yang bisa membantu keisengan ini kalau bukan mahasiswa? Sekali waktu ketika ada mahasiswa yang magang dia berkonsultasi tentang Tugas Akhir yang akan dikerjakannya. Saya sarankan untuk meneliti, bagaimana pemahaman para PKL terhadap perda PKL. Apakah mereka para PKL itu paham? Paham terus Patuh? Atau Paham tapi tidak patuh? Bagaimana Perda itu ketika dososialisasikan? Lewat media apa saja? Melibatkan siapa saja? cara mensosialisasikan?
Akhirnya mahasiswa ini mengambil Tugas Akhir seperti yang saya sarankan.... hasilnya? ehmmm....ternyata...Perda PKL... ahhh saya ngantuk, besok saja ya... mau nonton film di HBO sampe pagi, soalnya Sabtu besok sementara tidak lembur,Alhamdulillah.... bisa masak kepala ikan rek! uenak tenan...