Sabtu, November 06, 2010

Kentut dalam selimut (fire-Jogja)

Peribahasa menyatakan betapa berbahayanya musuh dalam selimut, tetapi dalam realitanya, kentut dalam selimut sungguh lebih "mematikan". Tidak percaya, silakan tanyakan pada suami/istri masing-masing, pasti akan terungkap cerita mengenai ketabahannya selama ini untuk bertahan, terutama dalam hal menahan napas.

Jangankan orang lain, coba saja panjenengan bereksperimen untuk 'krungkeban' sambil menikmati kentut yang telah dilokalisir tersebut. Bagaimana hasil "self-assessment" tersebut, apakah tetap akan lebih mencintai "produk lokal"?

Itulah sebabnya banyak orang ngengkel setengah mati, "Kentutku tidak bau, kok?", padahal semua spesies dalam radius seratus meter sudah megap-megap semua akibat dampak sistemik dari kentutnya, apalagi kalo pencernaannya sedang bermasalah.

Nah, teman-teman silakan diapresiasi kumpulan peribahasa berikut ini:

1. Lempar kentut sembunyi pantat: Sambil mengalihkan perhatian, berharap tidak ketahuan.

2. Habis manis, kentut dibuang: Tuh, akibat kebanyakan makan ketela rebus atau durian ….

3. Karena kentut setitik, rusak diskusi sekelas: Dasar, merusak suasana ….

4. Sedikit demi sedikit, lama-lama tercium juga baunya: Biarpun kentutnya dicicil supaya nggak nyaring suaranya, baunya sih masih akibat banyaknya "gesekan" ….

5. Besar pasak daripada tiang, besar kentut daripada orang: Yang masih kecil "tembakannya" juga bisa mematikan loh…..

6. Ada uang abang disayang, ada kentut abang melayang: Baru pedekate kok berani kentut dekat calon mertua ….

7. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, bau kentut tak jauh dari orangnya: Makanya, sehabis kentut segeralah kabur meninggalkan TKP.

8. Menepuk kentut didulang, terpercik ke pantat sendiri: Jangan suka menuduh orang lain kentut, sebelum memeriksa pantatnya sendiri.

9. Sekali kentut di ujian, seumur hidup orang ingat terus: Bayangkan, baru sepi sunyi semua siswa serius sekali, tiba-tiba "…duuuuttt…" wah langsung deh tercatat di hall-of-fame.

10. Malu bertanya, kentut di jalan: Buruan cari WC, sudah pating kruwel perutnya ….

11. Bagaikan kentut di ujung tanduk: Ini sih peluangnya fifty-fifty, "Keluarin sekarang apa nggak ya…?"

12. Air tenang menghanyutkan, kentut tenang … mencurigakan: Pasang tampang innocent lagi …

13. Panas setahun dihapuskan oleh kentut sekali: Duh, sudah berusaha jaim, gagal deh gara-gara kentut ….

14. Tong kosong berbunyi nyaring, kentut di tong kosong jelas lebih nyaring lagi: Sekalian pake TOA saja ….

15. Ada udang di balik batu, ada kentut di balik bau: Yang kentut pasti habis makan bakwan udang ….

16. Gajah bertarung lawan gajah, pelanduk kentut di tengah-tengah: Sangking takutnya ….

17. Ibarat kentut di daun talas: Ndobosss … Jelas nggak keliatan ….

18. Bagaikan kentut dalam lipatan: Ini sih celananya nylempit di pantat, nggak enak ya kentutnya serasa radak ngganjel gitu, padahal baunya ya teteup aja…..

19. Bagai makan buah simalakama, tak dikeluarkan sakit rasanya, kentut sekarang malu rasanya: Eh, emang buah simalakama bisa bikin sakit perut yak?

20. Berat sama dipikul, kentut sama disangkal: Hayooo …. ngaku ….

21. Badai pasti berlalu, kentut pasti berbau: Tergantung …… tadi pagi sarapan apa ….

22. Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi, kentut sama bau: Emang kalo Miss Universe sama bintang pilem Hollywood terus kentutnya kayak Channel V?

23. Dunia tak selebar daun kelor, jangan sembarangan kentut habis molor: "Papah, sonoan dikit dong kalo mau kentut …"

24. Nasi terlanjur menjadi bubur, kentut terlanjur menjadi "bubur" juga: Ihhh… jijay … sono ganti celana ….

25. Air beriak tanda ada yang kentut: Yah, siapa tahu ada ikan atau buaya yang kentut ….

26. Bagai kerakap di atas batu, kentut segan pergi tak mau: Duhh .. udah nggak tahan nih ….

27. Sedia payung sebelum hujan, sedia alasan sebelum kentutnya ketahuan: Makanya persiapkan dulu "contingency plan" …

28. Rumput tetangga selalu lebih hijau, kentut tetangga selalu lebih bau: Emang tetangga loe makan rumput….?

29. Dalamnya laut dapat diduga, dalamnya kentut siapa tahu: Udah lama ngampetnya yah ..?

30. Bagai kacang lupa kulitnya, bagai kentut lupa baunya: "Bukannn ini bukan kentut gue …."

31. Sekali merengkuh kesempatan, dua tiga kentut terlampaui: Lega … kan … rasanya, sudah ditahan dari tadi ….

32. Tak ada kentut, akar pun jadi: Nah, ini buat Redaksi Baltyra yang sedang bingung milih gambar yang cocok.


Baiklah teman-teman, jangan lupa untuk selalu menerapkan ilmu padi, semakin "berisi" (kentutnya) semakin merunduk …. wakakak…