Sabtu, Agustus 28, 2010

Air Tuba

Air Tuba. Sering kita mendengar kata air tuba, tapi saya sampai sekarang belum tahu apa warna, rasa dan aromanya. Apakah ini hanya kiasan saja? Kalau toh kiasan tentunya ada latar belakang hingga namanya menjadi air tuba.

Menilik dari frasa yang mengiringi kalimat air tuba, maka sudah pasti berkonotasi negatif. Bisa jadi air tuba ini adalah sejenis racun. Biasanya kalimat yang mengiringi kata air tuba adalah pembalasan yang menyakitkan dari kebaikan seseorang. Jika ada orang yang memeberi air tuba terhadap kebaikan orang lain, maka orang itu sudah pantas dikatakan tidak tahu berterimakasih.

Pertanyaannya mengapa ada orang yang tidak tahu berterimakasih? Mengapa dia memberi air tuba? Pertanyaan ini hanya butuh dua jawaban.

Pertama, orang tidak tahu berterimakasih karena memang dia merasa memiliki gengsi dan harga diri yang tinggi. Maunya ketika orang membantunya,  jangan sampai ada yang tahu karena dia akan merasa dipermalukan biasanya orang macam ini berpesan "Jangan sampai ada yang tahu kalau saya menerima bantuanmu...". Nah, runyamnya ketika orang lain tahu bahwa hidupnya sebenarnya menggantungkan pada bantuan orang lain,  alih-alih berterimakasih, dia akan marah dan malu kemudian menghujam orang yang membantunya. Menyalahkan orang yang membantunya. Mendamprat orang yang membantunya.
Orang semacam ini memang betul-betul tidak tahu berterimakasih. Dia mau enaknya saja, dia mau gengsinya di tonjolkan tapi sebetulnya dia rapuh. Dia tidak bisa mengkoreksi diri, tidak bisa intropeksi diri... kesalahan selalu dilemparkan kepada si pemberi bantuan. Jika anda dan saya termasuk katagori ini, maka anda dan saya patut disebut orang bebal bin bahlul yang tidak tahu berterimakasih.

Kedua, orang ketika diberi bantuan dia merasa senang dan tidak malu. Beda dengan yang pertama. Jika yang pertama tadi malu dan gengsi manakala orang lain tahu, maka kali ini dia menjadi ketagihan untuk meminat bantuan. Menjadi nglunjak. Orang jawa bilang dikasih ati ngrogoh rempelo. Orang semacam ini memiliki target, dan kebiasaan meminta. Biasanya yang diminta adalah dalam bentuk materi. Dan apabila dia tidak mendapatkan apa yang diinginkannya,  dia akan marah. Kemudian bisa jadi bentuk terimakasihnya akan berwujud air tuba itu.  Jika anda dan saya termasuk katagori ini, maka sudah sepantasnya disebut penghianat.

Pelajaran yang berharga  adalah, tetaplah membantu siapa saja. Apabila dihujam atau diberi air tuba,  itu adalah resiko dan jangan kapok mendapati manusia-manusia bebal bin bahlul dan penghianat. Belajar memiliki hati seluas samudra, belajar jadim orang pemaaf...

Pelajaran kedua, jangan diingat-ingat lagi apabila kita pernah memberi bantuan. Hal ini penting, biar kita tidak tersakiti apabila ternyata ada manusia bebal bin bahlul dan penghianat. Belajar untuk cuek, belajar untuk tidak mikir apa yang dikatakan orang lain. Belajar jadi pelupa.

Pelajaran ketiga,  untuk amannya jangan beri bantuan, jangan sok jadi pahlawan. Belajar untuk mengatakan TIDAK untuk mereka yang menangis di depan hidung kita... belajar menutup mata dan telinga, belajar pelit, belajar untuk sombong...

Mana yang anda pilih...?