Mrongos. Kata orang Jawa berarti bentuk mulut yang tidak bisa ditutup, karena gigi depannya mencungul. Jadi bibir tidak bisa "mingkem" karena terganjal gigi yang mencuat keluar itu. Dalam tokoh pewayangan mirip Cakil-lah.Cuma kalo cakin yang maju gigi bawahnya.
Tapi kata mrongos bisa jadi dipake bahan plesetan. Mengingatkan cerita komik Smurf. Cerita tentang Smruf adalah cerita mahluk kerdil yang berwarna biru. Kira-kira seukuran buah anggur. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Smruf, setiap kalimat yang membutuhkan penekanan selalu diganti dengan kata smruf. Misalnya "saya mau smruf ah... biar seger. Smurf pakai sabun wangi dari bunga mawar...".
atau.." Hei kamu jangan mensmurf aku pakai kayu, sakit tahu..!" begitulah kata-kata smruf selalu diucapkan oleh mereka untuk mengganti kata yang dianggap penting.
Dan ini adalah cerita tentang mrongos:
MRONGOS DI HOTEL REDTOP
Dua orang peserta mrongos di hotel red top sedang menunggun taksi. Tapi sampe mrongos dia tidak mendapatkan taksi . Akhirnya setelah merongos berjam-jam, taksi pun di dapat. Salah seorang bilang minta diantar keliling. Tak lama taksi meluncur meninggalkan hotel dan keliling. karena pesannya berkeliling, maka sopir takspi cuma putar-putar saja keliling hotel. Dan dua orang inipun mrongos sepanjang jalan, karena taksi ga berhenti di suatu tempat. Setelah hampir satu jam mereka pun kembali ke hotel sambil mrongos-mrongos, karena keinginan mrongos tidak dipenuhi sopir. Pas waktu mau bayar argo taksi, mereka langsung mrongos, karena nilai agro sangat mrongos.
Karena keinginan mrongos tidak bisa terpenuhi, dua orang ini-pun lantas masuk ke kamar dan bercerita ngalor ngidul soal pemrongosan. Sampai jauh malam, mereka tetep ngbrol.
"Aneh yo, aku lhoo kok gak mrongos blas... padahal gak minum kopi' kata salah seorang.
"Aku iyo, tapi wetengku kok mrongos yo... awakmu ga mrongos ta..."
"Yop metu ae yuk... golek mrongosan sing anget..."
tak lama mereka berdua turun kembali ke loby hotel. Dan berjalan ke arah pedagang PKL yang jual makanan.
"Aku mrongso kepiting ae, awakmu gak ta jarene mau mrongos..."
"Gak ah, gak sido.. aku pesen teh ae..."
Barangkali karena lapar, kepiting itupun dihabiskan sampek ludes des des...
"Berapa pak .." tanyanya
penjual tidak ngomong apa-apa, barangkali dia sedang vegetarian ngomong... artinya hanya ngomong dengan mahluk yang tidak bernyawa...dia cuma nyodorkan bon.
Alamak... bapak yang makan kepting kaget.
"Opo'o se kok mripatmu mrongos ngono..." tannya temannya dengan mencoba mengintip jumlah tagihan makanan.
"Oooo.... kok mrongos yo regone kepiting mau...?
"Awakmu ojok kakean mrongos, untung ae iku mau kepitinge gak mrongos... iso mrongos lambeku di prongosi kepiting...."